Keajaibanalam – Nah tentunya bagi anda sekalian yang suka bertravelling baik itu didalam negeri ataupun luar negeri pastinya pada umumnya akan mempergunakan masakapai penerbangan untuk mengelilingi tempat yang ingin disinggahi. Dan dalam mengawali perjalanan anda menuju tempat yang ada, tidak sedikit dari penumpang yang mungkin akan lebih suka memilih berada disisi jendela pesawat terbang.
Hal semacam ini sangatlah lazim pasalnya alasan kebanyakan dari penumpang adalah ingin melihat pemandangan langsung diluar jendela seperti kerlap kerlip malam di kota yang dilintasi ataupun melihat pemandangan matahari senja baik itu terbit ataupun terbenam.
Akan tetapi yang sering kali tanpa anda sadari, disetiap pesawat yang anda tumpangi, pernakah terlintas di benak anda mengapa jendela pesawat terbang rata-rata semuanya berbentuk oval? ataupun mungkin berbentuk lain seperti petak misalnya. Mengapa demikian ya?
Dibalik dari adanya bentuk oval yang ada ternyata bukanlah didasarkan pada adanya estetika keindahan agar terlihat bagus. Namun lebih dikarenakan adanya kejadian pada masa silam, dimana dulunya jendela pesawat terbang juga pernah dibuat dalam bentuk lain yakni berbentuk kotak/ petak
Seperti contohnya saja pada pesawat tipe jetliner yang umum digunakan pada tahun 1950-an. Dan dalam industri pesawat komersial, model yang paling terkenal adalah De Havilland Comet.
De Havilland Comet yang awalnya pertama kali mengudara yakni pada tahun 1949 dan diketahui mempunyai kabin yang berisi tekanan sehingga dapat mengudara lebih tinggi dan cepat dibandingkan pesawat yang lainnya.
Untuk karakteristik pesawat produksi asal Inggris ini adalah adanya perbedaan tekanan udara yang terjadi di dalam pesawat dan juga yang ada di luar pesawat saat ketinggian mulai meningkat.
Lalu kemudian pada tahun 1953 sempat terjadi yang namanya dua kecelakaan yang melibatkan adanya pesawat jenis ini. Terjadinya juga ketika pesawat terbang tinggi dan akhirnya mengakibatkan 56 nyawa tewas.
Dari hasil investigasi serta penelitian yang ada, ternyata faktor penyebab dari kecelakaan tersebut adalah karena bentuk jendelanya yang berbentuk kotak.
Akibat bentuk inilah, maka telah terjadi yang namanya titik lemah pada jendela yakni memiliki sisi pada sudut-sudutnya yang lancip. Sehingga terjadi yang namanya tekanan udara pada setiap sudut yang semakin berat, alhasil kaca pada jendela menjadi retak dan pecah hingga akhirnya berujung pada kecelakaan maut.
Dan akan sangat berbeda bila bentuk jendela melengkung atau oval. Dengan adanya bentuk yang oval maka tekanan pada setiap sudut jendela akan terbagi dengan merata sehingga risiko kemungkinan untuk rusak akan jauh berkurang.
Akan tetapi sangat disayangkan bahwasanya dunia aviasi harus menunggu dulu adnaya kecelakaan fatal baru pada akhirnya menyadari harus ada inovasi terbaru untuk mengubah bentuk jendela di semua pesawat terbang yang ada.