Keajaibanalam – Ilmuwan Kelautan asal Inggris akhirnya telah merampungkan mengenai apa yang menjadi akibat lenyapnya banyak pesawat serta kapal yang ada di Segitiga Bermuda.
Kawasan berupa segitiga yang membentang dari Florida, Puerto Rico, serta Bermuda itu sepanjang lebih dari satu abad menjadi misteri dari adanya banyak pesawat serta kapal yang kerap kali hilang tanpa adanya bekas ketika melintasi area terlarang tersebut.
Dan dari harian The New York Times juga sudah menuliskan adanya 50 kapal, 20 pesawat, serta lebih dari seribu orang yang hilang di Segitiga Bermuda dalam 500 tahun terakhir ini.
Seperti yang sudah dilansir dari laman Russia Today, pada Jumat (10/08/2018), Untuk saat ini sudah ada para peneliti dari perguruan tinggi Southampton yang memberikan informasi dengan menyebutkan kapal-kapal itu hilang karena terhisap ke dalam lautan oleh gelombang yang dahsyat setinggi lebih dari 30 meter.
Penjelasan ini pun dituangkan dalam sebuah tayangan dokumenter yang ada di Channel 5 mengenai Misteri Segitiga Bermuda.
“Ada badai menuju Utara serta Selatan, yang setelah itu bertemu. Kami mengukur ketinggian gelombang ombak dapat mencapai 30 meter. semakin besar kapal tersebutkan kehancuran akan semakin parah,” ungkap Dr Simon Boxall yang adalah ahli kelautan yang memimpin penyelidikan ini kepada laman The Sun.
Sejumlah teori terus bergulir demi hanya untuk bisa memaparkan alasan atas lenyapnya kapal serta pesawat di sana, akan tapi para ilmuwan akhirnya berkesimpulan gelombang tinggi nan dahsyat sebagai pengakibat ketika ombak setinggi 18,5 meter terhitung dari Laut Utara melewati citra satelit terhadap 1995.
Ombak besar itu berlangsung ketika rangkaian gelombang ombak besar menghantam lautan terbuka.
Untuk ombak biasa saja sekitar 12 meter dapat memiliki kekuatan energi tekanan sebesar 8,5 psi.
Kapal-kapal kekinian dirancang buat dapat bertahan pada tekanan sebesar 21 psi. Namun gelombang ombak dahsyat itu dapat merusak kapal seperti berkekuatan 140 psi, cukup buat menggulingkan kapal paling kokoh sekalipun.
Demi dapat merampungkan dokumenter yang ada, Dr Boxall berserta timnya telah membuat simulator ombak serta kapal USS Cyclops untuk mengenali bagaimana dampaknya pada kapal besar. Kapal Cyclops saat itu lenyap di Segitiga Bermuda di tahun 1918 dengan berjumlah 309 penumpang.
“Bisa dibayangkan ombak dahsyat dengan ketinggian yang tidak terlihat serta tidak adanya apa-apa di bawah kapal. bila itu berlangsung tersebutkan kapal dapat tenggelam dalam masa dua hingga tiga menit,” kata Boxall.