Keajaibanalam.com – Seorang dokter asal Inggris (NHS) menceritakan pengalamannya saat berjuang melawan virus corona (COVID-19). Dokter tersebut bernama Dr Geraldine McGroarty yang menceritakan kondisinya sempat buruk saat terinfeksi virus mematikan tersebut.
Ia bahkan bercerita bahwa dirinya sering merasa kesulitan bernafas. Dokter yang merupakan ahli bedah yang berusia 30 tahun pun harus menjalani pengobatan seorang diri dalam perawatan intensif. Bahkan ia mengatakan berjuang untuk setiap nafas yang dia lakukan adalah mujizat. Selain itu, ia juga dilaporkan mengalami demam tinggi hingga 40° celcius saat positif COVID-19.
“Saya merasa sangat terpuruk, sangat lemah dengan demam 40° celcius yang tidak dapat dikendalikan,”ucapnya, menceritakan bagaimana kondisi nya saat di Rumah Sakit Royal Free di London. “Sebelumnya hari itu di rumah, detak jantungku melonjak tiga kali lebih cepat dari biasanya dan batuk parah. Aku juga punya perasaan tegang yang tidak nyaman di dadaku. Aku ingin mengambil napas sedalam mungkin tetapi tidak bisa. Aku tidak bisa berbicara banyak karena aku sangat kesulitan untuk bernapas.”
Dalam wawancaranya di BBC, dokter yang bekerja di Rumah Sakit King’s College ini bersyukur bisa menerima pengobatan remdesivir. Ia mendapatkan pengobatan tersebut sehari setelah dilarikan ke rumah sakit karena terinfeksi virus corona parah pada 5 April. “Saya tidak tahu banyak tentang obat itu, tetapi saya ingin memberi diri saya kesempatan terbaik untuk sembuh melawan COVID-19 dan terus bertahan hidup,” tegasnya.
Beruntung pada akhirnya kondisi saya mengalami peningkatan yang cukup baik selama dua hari setelahnya, bahkan saya sudah bisa melepaskan ventilator. “Itu benar-benar berbalik dengan cepat”, tuturnya.
“Saya pulang ke rumah hanya tiga hari setelah mengkonsumsi obat tersebut,”sambungnya. “Saya tidak bisa memastikan mengapa kondisi saya menjadi lebih baik, tetapi yang saya percaya adalah karena obat saya konsumsi pada saat itu (obat remdesivir).”
Kini dokter tersebut dilaporkan telah pulih dan sudah kembali bekerja paruh waktu. Meski begitu Geraldine masih sedikit kelelahan dan terkadang kehabisan nafas dengan cepat. “Mungkin butuh waktu lama untuk sepenuhnya pulih dari ini. Jangan pernah meremehkan COVID-19 atau melebih-lebihkan sebarapa baik daya tahan tubuh anda untuk melawannya,” tutup Geraldine, Selasa (12/5).
Geraldine menjadi salah satu pasien yang telah mengikuti uji coba obat remdesivir Corona dan menunjukkan hasil yang baik, laporannya termasuk dalam muatan jurnal soal keberhasilan obat remdesivir yang terbit pada akhir Mei. Perlu diketahui, sebelumnya, Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah mengesahkan penggunaan remdesivir sebagai obat darurat pasien COVID-19.