Keajaibanalam.com – Usai Viral nya Es krim Viennetta kemarin, kini muncul kembali dengan gempar nya “Biskuit Sultan”. Penyebab julukan “Sultan” tersebut bukan tanpa alasan.
Kenapa tidak, Satu box biskuit ini bahkan dihargai seharga Rp 97 juta. Tentu bukan harga yang wajar bagi makanan biskuit umumnya. Bagi sebagian orang, uang dengan jumlah segitu bahkan bisa dipakai untuk membeli barang-barang mewah lain nya contoh motor atau mencicil DP mobil bahkan rumah.
Biskuit Sultan ini adalah Oreo Supreme, biskuit ini berbentuk bulat seperti oreo pada umum nya dengan warna dan rasa seperti red velet dengan krim di bagian tengahnya yang kini telah viral dijual di situs belanja online. Salah satu Youtuber Rachel Goddard bahkan mengulas soal rasa dan penampilan biskuit satu ini.
Melalui konten youtube nya tentang biskuit sultan tersebut ia mengaku terkejut dengan harga yang dibanderol. Jika biskuit itu dijual seharga Rp 97 juta per box itu artinya untuk setiap bungkus nya seharga Rp 500 ribu.
“1 Kardus Harga nya Rp 97 juta, bisa beli mobil, Dp Rumah,” ucap Rachel melalui chanel youtube nya, Selasa (5/5). “Nah, kalau sudah dijual eceran kayak gini harganya Rp 500.000 guys. Jadi biskuit ini isi nya 3pcs ya. Berarti harga nya Rp 170rb-an per pcs”.
Tak heran karena harganya yang fantastis itu, Rachel juga menyatakan julukan makanan ringan ini sebagai biskuit sultan. Saat pertama kali membuka biskuit, sang Youtuber mengaku mencium aroma Red Velvet.”
“Kita buka dulu, wanginya Red Velvet banget lho. Habis itu kita celupin ke susu ya, kata Rachel. “Kita makan, hmmm… enakk. Jujur ini enak guys, karena mungkin gue pecinta Red Velvet.”
Ketika sampai pada bagian tengah biskuit, ia mengaku jika rasa krimnya tak jauh beda dari oreo warna hitam. “Krimnya, sama plek plek (dengan Oreo biasa) gulanya sama banget, ujarnya.
Supreme merupakan brand terkenal asal Amerika Serikat yang digrandungi para remaja. Sang pendiri, James Jebbia, sengaja menggunakan strategi kelangkaan hingga membuat produk-produk Supreme terkesan eksklusif. Meskipun permintaan pasar yang cukup besar, Supreme tetap konsisten memproduksi produknya dalam jumlah yang terbatas agar menjaga kelangkaan makanan tersebut.