Keajaibanalam – Bila pada umumnya wanita cantik itu diibaratkan dengan penampilan tubuh tinggi, langsing dan putih. Akan tetapi ternyata tidak semua orang memiliki pendapat yang sama. Seperti misalnya di beberapa suku yang ada di dunia ternyata terdapat tradisi ekstrem loh bagi para wanita yang ingin menjadi cantik namun masih menerapkan budaya yang bila dipikir-pikir kurang lazim untuk diterapkan diera modern seperti saat sekarang ini.
Dari hasil informasi yang ada, wanita-wanita ini tersebar di beberapa suku tertentu dan harus mengikuti tradisi turun-menurun yang bila di pikirkan akan terasa sangat menyakitkan untuk bisa dikatakan cantik. Bukan melalui metode perawatan kecantikan, melainkan beberapa tradisi yang terdengar mengerikan yang malah tidak sembarang orang bisa melakukan.
Seperti halnya yang telah dikutip dari beberapa sumber, berikut ini tradisi menjadi cantik ala suku-suku yang ada di dunia:
1. Suku Bagobo dengan gigi runcing
Tahukah anda bila wanita suku Bagobo ini memiliki gigi runcing agar terlihat tambah cantik loh. Bagi suku di Mindanao, Filipina ini memiliki gigi tajam merupakan suatu keharusan untuk menjadi yang paling cantik.
Agar dapat memiliki gigi yang runcing, mereka bahkan rela menggunakan kayu atau bambu untuk memahat gigi mereka. Prosesnya itu bukan hanya mengerikan namun sudah pasti menyakitkan, tapi juga sangat lama agar bisa tajam sempurna.
2. Suku Kayan dengan leher panjang
Bagi wanita Suku Kayan yang ada di Thailand, mereka menyebut istilah cantik apabila telah memiliki leher panjang. Mereka sengaja memanjangkan leher mereka dengan memakai kumparan atau gelang kuningan sejak berusia muda dan biasanya sejak umur lima tahun. Setiap kumparan atau gelang kuningan ini nantinya akan terus diganti dengan yang lebih panjang secara berkala.
Adapun berat kumparan kuningan tersebut yang diketahui nantinya akan mendorong tulang selangka turun dan menekan tulang rusuk sehingga membuat leher ini menjadi lebih panjang. Kumparan ini tidak akan dilepas, terkecuali jika ingin diganti dengan yang lebih panjang.
Wanita-wanita suku kayan melakukan ini demi alasan kecantikan, namun kabar baru-baru ini, para antropologi atau ahli budaya memunculkan teori tentang tujuan dari adat unik ini, yaitu agar lebih menarik, melambangkan naga (figure penting dari cerita rakyat Kayan) dan kemudian untuk mencegah harimau menerkam mereka.
3. Suku Dayak dengan telinga panjang
Indonesia juga tidak mau ketinggalan, Suku Dayak yang ada di Kalimantan akan menyebut setiap wanita cantik bila sudah memiliki telinga panjang. Telinga panjang yang menjuntai hingga ke leher menjadi daya tarik mereka dimana untuk tradisi menindik telinga bagi para wanita suku ini dilakukan dengan cara menggunakan anting logam ataupun emas yang jumlahnya terus menerus di tambah hingga membuat telinganya semakin memanjang.
Dengan adanya penambahan anting ini dilakukan setiap satu tahun sekali dan untuk mengetahui berapa usia wanita suku dayak, cukup dengan cara menghitung berapa banyak anting yang menghiasi telinganya.
Bagi mereka dengan memiliki telinga panjang selain menunjukan identitas dan usia, juga sebagai salah satu lambang bahwa mereka adalah keturunan bangsawan serta untuk dapat membedakan mereka dengan wanita yang dijadikan budak karena kalah berperang atau tidak mampu membayar utang dan kecantikan. Strata sosial mereka itu akan semakin terangkat seiring banyaknya emas dan panjangnya telinga mereka.
4. Suku Mursi dengan Lip Plate
Hal untuk bisa menjadi cantik dari versi suku Mursi di Ethiopia ini terbilang sangat aneh. Mereka menilai jika kecantikan seorang wanita dari seberapa lebar ukuran mulutnya. Semakin lebar mulut seorang wanita, maka semakin cantiklah diri mereka. sangat aneh bukan?
Tradisi dengan cara meregangkan bibir ini disebut ‘labret’ atau ‘lip plate’, dimana wanita yang ada pada suku ini mulai memperbesar ukuran mulutnya sejak mereka memasuki usia yang amat belia yakni 13 hingga 16 tahun.
Caranya itu pasti akan sangat sakit, karena bagian bawah mulut diiris sepanjang 1 sampai 2 cm lalu dimasukkan piringan bulat ke dalam irisan luka tersebut. Dan setelah memasuki 2 atau 3 minggu, piringan tersebut diganti dengan ukuran yang lebih besar lagi hingga mencapai diameter 10 sampai 15 cm bahkan ada yang hingga 25 cm.
Meskipun hal ini dianggap sangat menyakitkan, tradisi ini harus tetap dilakukan karena bagi wanita yang menolak tradisi tersebut malah akan mendapatkan sanksi sosial. Piring di mulut para wanita suku Mursi ini juga menandakan bahwa mereka memiliki daya tahan tubuh yang kuat, kedewasaan serta kecantikan.
5. China dengan Lotus Feet
Para keturunan bangsawan dulu akan memiliki kaki mungil yang mana dianggap melambangkan keindahan dan juga kemakmuran. Proses dari pembentukan kaki seroja ini dilakukan sejak mereka berusia empat sampai tujuh tahun.
Prosesnya ini dimulai dengan mengoleskan ramuan tumbuh-tumbuhan dan juga darah hewan agar lemas dan kuku kaki dipotong sedalam mungkin. Lalu semua jari-jari kaki yang ada akan ditekuk paksa ke arah telapak kaki hingga tulang-tulangnya patah semua.
Jari kaki yang menempel pada telapak kaki kemudian diikat seerat mungkin dengan kain dan ditekuk sejajar dengan tungkai sampai ke punggung kaki lalu dibebat lagi dengan menggunakan kain panjang.
Hasilnya yang ada, kaki akan tumbuh ideal dengan panjang 7-9 cm setelah pembebatan selama kurang lebih 2 tahun. Gadis tersebut akan berjalan sangat perlahan dengan bertumpu pada tumit sehingga cara berjalannya akan menjadi berlenggak lenggok.
Nah, gaya berjalan inilah yang dianggap menggemaskan dan mejadi seksual bagi para pria. Namun cacat dan infeksi yang dialami kaki ini ternyata malah menimbulkan bau busuk sehingga wanita akan tetap mengenakan kaos kaki dan juga sepatu ketika bercinta.